Jurus Bijak Bermedia Sosial Tanpa Tindakan Perundungan, Ini Tipsnya
Jurus Bijak Bermedia Sosial Tanpa Tindakan Perundungan, Perundungan dunia maya (cyberbullying) dapat menimbulkan rasa malu atau takut pada mereka yang menjadi sasaran. Perilaku agresif secara berulang dengan menggunakan media elektronik itu memang bertujuan menakuti, membuat marah, atau mempermalukan sasarannya. Perundungan menggunakan teknologi digital dapat terjadi di media sosial, platform chatting dan games serta ponsel.
Dosen Komunikasi Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Waryani Fajar Riyanto menyampaikan hal tersebut saat menjadi narasumber dalam webinar literasi digital untuk segmen pendidikan yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, di Kabupaten Gresik, Jumat (14/6/2024).
Fajar mengatakan, cyberbullying merupakan jenis kejahatan yang dilakukan secara sengaja dalam bentuk fitnah, cemooh, pelecehan, kata-kata kasar, ancaman, dan hinaan. Contoh tindakan cyberbullying misalnya menyebarkan kebohongan tentang seseorang, mengunggah foto memalukan seseorang, dan mengirim pesan menyakitkan dan ancaman.
”Tapi, bisa juga mengucilkan dari aktivitas atau grup pertemanan, menebar kebencian terhadap seseorang, penguntitan aktivitas seseorang secara online, membuat akun palsu atau membajak identitas untuk permalukan orang,” jelas Waryani.
Dalam diskusi virtual bertajuk ”Bijak Bersosmed Tanpa Cyberbullying” itu, Fajar meminta para siswa untuk tidak terlibat dalam cyberbullying karena ada ancaman hukuman pidananya. ”Pelaku cyberbullying dapat dijatuhi pidana penjara paling lama 4 tahun dan/atau denda sebanyak Rp 750 juta (Pasal 27 Ayat 3 UU ITE),” tegas Waryani.
Fajar menambahkan, perudungan – baik di dunia nyata dan dunia maya – keduanya dapat mengakibatkan trauma serius yang lama. Jika perundungan dunia nyata umumnya terjadi di sebuah halaman sekolah face to face, dan jelas pelakunya, perundungan siber bisa dilakukan orang tak dikenal.
”Yang pasti perundungan siber tidak hanya terjadi di halaman sekolah, bisa berlangsung sepanjang hari, susah untuk dihindari, dan disaksikan oleh audiens seluruh dunia,” pungkas Waryani Fajar Riyanto di depan para pendidik dan siswa sekolah menengah yang mengikuti diskusi online dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing.
1. Pahami Etika Bermedia Sosial
Sebelum memulai aktivitas di media sosial, penting untuk memahami etika dasar dalam berkomunikasi online. Beberapa prinsip dasar yang harus dipegang adalah:
- Hormati Privasi Orang Lain: Jangan membagikan informasi pribadi atau foto tanpa izin.
- Bersikap Sopan dan Menghormati: Berbicara dengan sopan dan menghormati pandangan orang lain, meskipun berbeda pendapat.
- Jangan Menyebarkan Kebencian: Hindari menyebarkan ujaran kebencian, rumor, atau informasi yang tidak diverifikasi.
2. Jangan Membalas dengan Kebencian
Jika Anda menjadi sasaran perundungan di media sosial, penting untuk tidak membalas dengan kebencian atau kekerasan. Membalas dengan cara yang sama hanya akan memperburuk situasi. Alih-alih, cobalah untuk tetap tenang dan bijak. Anda bisa menggunakan fitur blokir atau melaporkan pengguna yang berperilaku buruk kepada platform media sosial tersebut.
Baca juga: Mengisi Libur Sekolah dengan Berburu Kuliner Unik Jepang
3. Gunakan Fitur Keamanan
Sebagian besar platform media sosial menyediakan berbagai fitur keamanan yang bisa di gunakan untuk melindungi diri dari perundungan. Beberapa fitur tersebut antara lain:
- Blokir dan Laporkan: Blokir akun yang mengganggu dan laporkan perilaku perundungan kepada pihak platform.
- Pengaturan Privasi: Atur akun Anda agar hanya bisa di akses oleh orang-orang yang Anda kenal dan percayai.
- Filter Komentar: Gunakan fitur filter untuk menyaring komentar yang tidak pantas atau mengandung kata-kata kasar.
4. Edukasi Diri dan Orang Lain
Pendidikan tentang dampak buruk perundungan di media sosial sangat penting. Edukasi diri sendiri tentang cara mengidentifikasi dan mengatasi perundungan. Selain itu, berbagi informasi ini dengan teman dan keluarga juga bisa membantu mencegah tindakan perundungan di lingkungan Anda. Menyadarkan orang lain tentang pentingnya bersikap baik dan saling menghormati di dunia maya bisa menciptakan komunitas yang lebih positif.
5. Jangan Terlibat dalam Drama Online
Media sosial seringkali menjadi tempat untuk drama dan perselisihan yang tidak perlu. Hindari terlibat dalam argumen yang tidak konstruktif atau perselisihan yang hanya menambah kebencian. Jika Anda melihat seseorang yang berusaha memulai perdebatan, lebih baik abaikan atau tanggapi dengan bijaksana dan tenang.
6. Berikan Dukungan pada Korban Perundungan
Jika Anda menyaksikan seseorang menjadi korban perundungan di media sosial, berikan dukungan dan bantu mereka. Berikan kata-kata yang membangun dan dorongan untuk melaporkan tindakan perundungan tersebut. Dukungan dari teman-teman dan komunitas bisa memberikan kekuatan kepada korban untuk menghadapi situasi tersebut.
7. Berpikir Sebelum Membagikan
Sebelum membagikan konten di media sosial, pikirkan dampaknya terhadap orang lain. Tanyakan pada diri sendiri apakah konten tersebut bisa menyinggung atau menyakiti perasaan orang lain. Berusahalah untuk membagikan konten yang positif dan bermanfaat. Ingatlah bahwa apa yang Anda bagikan di media sosial bisa di lihat oleh banyak orang dan memiliki dampak yang luas.
8. Jadilah Teladan yang Baik
Sebagai pengguna media sosial, Anda memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang positif. Jadilah teladan yang baik dengan selalu bersikap sopan, menghormati orang lain, dan tidak terlibat dalam perundungan. Dengan menjadi contoh yang baik, Anda bisa menginspirasi orang lain untuk bersikap serupa dan menciptakan komunitas media sosial yang lebih sehat.
9. Ajarkan Literasi Digital
Literasi digital adalah keterampilan penting yang harus di miliki oleh semua pengguna media sosial. Ajarkan kepada diri sendiri dan orang lain tentang cara menggunakan media sosial dengan aman, termasuk mengenali berita palsu, melindungi informasi pribadi, dan berperilaku yang bertanggung jawab. Dengan literasi digital yang baik, Anda bisa menghindari banyak masalah yang mungkin timbul di media sosial.
10. Refleksi Diri
Sesekali, lakukan refleksi diri tentang bagaimana Anda menggunakan media sosial. Apakah Anda pernah terlibat dalam tindakan yang bisa di anggap sebagai perundungan? Apakah ada cara yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki perilaku online Anda? Refleksi diri bisa membantu Anda menjadi pengguna media sosial yang lebih baik dan bertanggung jawab.