Ciri Ibu yang Anaknya Bakal Tumbuh Pintar

Ciri Ibu yang Anaknya Bakal Tumbuh Pintar menurut Ahli

Ciri Ibu yang Anaknya Bakal Tumbuh Pintar Para ahli mengungkapkan satu ciri utama ibu dari anak-anak yang pintar. Termasuk pintar secara kognitif hingga akhir usia kanak-kanak. Apakah itu?

Para ahli mengungkapkan, hasil penelitian terhadap data 1.075 anak pada 1996 hingga 2010 yang di publikasikan Intelligence menemukan bahwa anak-anak cerdas ternyata memiliki ibu yang suportif alias selalu memberikan dukungan.

Secara rinci, para ahli mengatakan bahwa dukungan ibu memiliki hubungan positif dengan kecerdasan anak-anak, terutama kemampuan kognitif secara umum. Adapun, kemampuan kognitif itu di nilai berdasarkan kemampuan mengucapkan dan pemahaman kosakata, gerak tubuh, hingga perkembangan mental.

Menurut para peneliti, anak yang memiliki ibu dengan sikap suportif cenderung memiliki skor kecerdasan umum yang lebih tinggi. Bahkan, hubungan ini tetap signifikan setelah di hubungkan dengan faktor-faktor lain, seperti kecerdasan ibu.

“Temuan ini menunjukkan bahwa dukungan ibu memengaruhi kecerdasan umum pada awal kehidupan,” ujar salah satu penulis studi, Curtis Dunkel, di kutip Rabu (19/6/2024).

“Namun, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa efek ini hilang pada masa dewasa sehingga sebagian besar perbedaan kecerdasan pada orang dewasa di sebabkan oleh genetika,” sambungnya.

Dunkel menjelaskan, efek wilson atau peningkatan heritabilitas dengan usia menunjukkan bahwa pada awal kehidupan, setiap individu memiliki tingkat kecerdasan yang beragam karena tinggal di lingkungan yang berbeda-beda. Dalam hal ini, para ahli memperkirakan bahwa salah satu pengaruh utama kecerdasan anak di lingkungan awal adalah dukungan ibu.

Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa anak-anak yang sering menerima banyak dukungan dari ibu cenderung mudah tertarik dan responsif terhadap upaya orang tua yang ingin merangsang pemikiran mereka.

Saat memperhitungkan temperamen anak, para ahli menyadari bahwa efek langsung dari dukungan ibu terhadap kecerdasan umum menjadi lebih kecil. Namun, para peneliti tetap menemukan bahwa dukungan ibu memiliki pengaruh tidak langsung terhadap kecerdasan umum melalui dampaknya terhadap kecerdasan umum pada anak berusia empat tahun.

1.Memberikan Dukungan Emosional yang Kuat

Ibu yang memberikan dukungan emosional yang kuat kepada anaknya cenderung memiliki anak yang lebih pintar. Dukungan ini meliputi kasih sayang, perhatian, dan kehadiran emosional yang konsisten. Anak-anak yang merasa di cintai dan di dukung oleh ibunya lebih mungkin merasa aman dan termotivasi untuk belajar dan mengeksplorasi lingkungan mereka.

Baca juga: Wisata Gunungkidul Populer Naik Gunung hingga Jelajah Pantai

2.Mendorong Rasa Ingin Tahu

Ibu yang mendorong rasa ingin tahu anaknya dan memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi dunia sekitar akan membantu anak mengembangkan keterampilan kognitif. Ini bisa di lakukan dengan memberikan berbagai pengalaman baru, menjawab pertanyaan anak dengan sabar, dan menyediakan bahan bacaan atau mainan edukatif yang merangsang pikiran.

3.Memberikan Nutrisi yang Tepat

Nutrisi yang baik sangat penting untuk perkembangan otak anak. Ibu yang memastikan anaknya mendapatkan asupan gizi yang seimbang. Termasuk protein, vitamin, mineral, dan asam lemak omega-3, akan membantu dalam perkembangan kognitif anak. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapat nutrisi yang baik memiliki kemampuan belajar yang lebih baik dan performa akademis yang lebih tinggi.

4.Membaca Bersama Anak

Membaca bersama anak adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan keterampilan bahasa dan kognitif mereka. Ibu yang rutin membaca buku untuk anaknya tidak hanya meningkatkan kosakata anak, tetapi juga membantu mereka mengembangkan imajinasi dan kemampuan berpikir kritis. Kegiatan ini juga memperkuat ikatan emosional antara ibu dan anak.

5.Memberikan Teladan Positif

Ibu yang menjadi teladan positif bagi anaknya dengan menunjukkan kebiasaan belajar yang baik, ketekunan, dan rasa ingin tahu akan menginspirasi anak untuk mengikuti jejaknya. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka, jadi ibu yang menunjukkan kecintaan pada belajar dan pengetahuan akan mendorong anak untuk melakukan hal yang sama.

6.Melibatkan Anak dalam Kegiatan Edukatif

Ibu yang melibatkan anak dalam berbagai kegiatan edukatif, seperti mengunjungi museum, mengikuti kelas tambahan, atau berpartisipasi dalam kegiatan seni dan sains, akan memberikan stimulasi intelektual yang penting bagi perkembangan otak anak. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan anak tetapi juga keterampilan sosial dan emosional mereka.

7.Mengatur Rutinitas yang Konsisten

Ibu yang mengatur rutinitas harian yang konsisten, termasuk waktu tidur yang cukup dan waktu belajar yang teratur. Membantu anak merasa aman dan terstruktur. Rutinitas yang baik memungkinkan anak untuk memiliki waktu yang cukup untuk belajar, bermain, dan istirahat. Yang semuanya penting untuk perkembangan kognitif dan emosional yang sehat.

8.Memberikan Tantangan yang Sesuai

Ibu yang memberikan tantangan yang sesuai dengan usia dan kemampuan anak membantu mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan berpikir kritis. Tantangan ini bisa berupa permainan edukatif, tugas sekolah, atau proyek kreatif yang memerlukan usaha dan pemikiran. Anak-anak yang terbiasa menghadapi tantangan dan mencari solusi akan lebih mudah mengembangkan kecerdasan mereka.

9.Mengajarkan Kemandirian

Ibu yang mengajarkan kemandirian dan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengambil keputusan sendiri. Membantu mereka mengembangkan rasa percaya diri dan keterampilan berpikir mandiri. Kemandirian ini sangat penting untuk keberhasilan akademis dan kehidupan anak di masa depan.

10.Menggunakan Pendekatan Positif dalam Pengasuhan

Pendekatan positif dalam pengasuhan, seperti memberikan pujian yang tepat. Mendengarkan dengan empati, dan menghindari hukuman fisik, membantu anak merasa di hargai dan termotivasi untuk belajar. Ibu yang menggunakan pendekatan ini akan melihat anaknya tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan berprestasi.

Related Posts

2 Tantangan Terbesar Setelah Kena PHK, Salah Satunya Menyalahkan Diri Sendiri

2 Tantangan Terbesar Setelah Kena PHK, Salah Satunya Menyalahkan Diri Sendiri Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sering kali menjadi pengalaman hidup yang sulit dan mengguncang. Baik karena dampak ekonomi maupun emosional,…

4 Dampak “Child Grooming” pada Korban, Bisa Sebabkan PTSD

4 Dampak “Child Grooming” pada Korban, Bisa Sebabkan PTSD Child grooming merupakan salah satu bentuk manipulasi psikologis dan emosional yang dilakukan oleh seorang predator untuk mendapatkan kepercayaan korban, biasanya anak-anak,…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Missed

2 Tantangan Terbesar Setelah Kena PHK, Salah Satunya Menyalahkan Diri Sendiri

  • By admin
  • November 19, 2024
  • 55 views
2 Tantangan Terbesar Setelah Kena PHK, Salah Satunya Menyalahkan Diri Sendiri

4 Dampak “Child Grooming” pada Korban, Bisa Sebabkan PTSD

  • By admin
  • November 19, 2024
  • 37 views
4 Dampak “Child Grooming” pada Korban, Bisa Sebabkan PTSD

Sering Gatal dan Lemas, Pertanda Imun Tubuh Bermasalah

  • By admin
  • Oktober 23, 2024
  • 31 views
Sering Gatal dan Lemas, Pertanda Imun Tubuh Bermasalah

Benarkah Kumur Air Garam Bisa Atasi Sariawan, Dok?

  • By admin
  • Oktober 23, 2024
  • 46 views
Benarkah Kumur Air Garam Bisa Atasi Sariawan, Dok?

10 Negara dengan Penduduk Terpintar di Dunia

  • By admin
  • September 6, 2024
  • 105 views
10 Negara dengan Penduduk Terpintar di Dunia

3 Minuman Terburuk yang Bisa Merusak Penis

  • By admin
  • September 6, 2024
  • 62 views
3 Minuman Terburuk yang Bisa Merusak Penis