
Ayam Kalasan Jogja Cita Rasa Legendaris dari Tanah Mataram
Kuliner Yogyakarta tidak hanya terkenal karena gudeg atau bakpia. Di balik pesona budaya dan sejarahnya, Jogja juga menyimpan kekayaan rasa yang menggoda dari olahan Ayam Kalasan Jogja daerahnya, yakni Ayam Kalasan. Hidangan ini tidak hanya populer di kalangan masyarakat lokal, tetapi juga menjadi incaran para wisatawan yang berkunjung ke Kota Gudeg.
Asal Usul Ayam Kalasan
Ayam Kalasan berasal dari daerah Kalasan, sebuah kecamatan di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Nama Kalasan kemudian menjadi identitas dari olahan ayam ini. Konon, resep Ayam Kalasan pertama kali diciptakan oleh seorang ibu bernama Nini Ronodikromo (lebih di kenal sebagai Mbok Berek) pada tahun 1950-an.
Mbok Berek berhasil meramu bumbu-bumbu lokal dengan teknik memasak yang khas sehingga menghasilkan ayam goreng berbumbu yang empuk, gurih, dan kaya rempah. Cita rasanya yang unik membuat Ayam Kalasan cepat di kenal luas, bahkan hingga keluar daerah Yogyakarta.
Resep Mbok Berek ini kemudian menyebar ke banyak warung dan restoran, baik di Jogja maupun di kota-kota besar lainnya. Namun, cita rasa asli Ayam Kalasan tetap paling otentik bila di nikmati langsung dari daerah asalnya.
Ciri Khas Ayam Kalasan
Yang membedakan Ayam Kalasan dari ayam goreng biasa adalah proses ungkep dengan santan dan rempah-rempah, serta tambahan kremesan gurih yang menjadi ciri khasnya. Ayam yang di gunakan umumnya adalah ayam kampung muda agar dagingnya lebih empuk dan tidak alot.
Berikut adalah beberapa elemen khas dari Ayam Kalasan:
-
Bumbu Ungkep: Ayam di rebus dalam campuran bumbu seperti bawang putih, ketumbar, kemiri, lengkuas, daun salam, dan santan. Proses ini membuat bumbu meresap sempurna ke dalam daging ayam.
-
Tekstur Empuk: Karena di masak cukup lama dengan santan, ayam menjadi sangat empuk dan tetap juicy saat di goreng.
-
Kremesan: Salah satu daya tarik Ayam Kalasan adalah kremesannya. Adonan tepung yang di buat dari sisa bumbu ungkep dan campuran tepung ini di goreng hingga renyah dan di sajikan di atas ayam sebagai pelengkap.
-
Sambal dan Lalapan: Ayam Kalasan biasanya di sajikan dengan sambal terasi yang pedas-manis, serta lalapan seperti mentimun, daun kemangi, dan kol.
Kuliner Warisan yang Tetap Eksis
Di tengah menjamurnya berbagai kuliner modern, Ayam Kalasan tetap bertahan sebagai salah satu ikon kuliner tradisional Yogyakarta. Banyak rumah makan di sekitar Candi Kalasan yang menjual Ayam Kalasan otentik. Beberapa di antaranya bahkan sudah berdiri puluhan tahun dan di wariskan secara turun-temurun.
Warung Ayam Kalasan yang terkenal seperti “Ayam Goreng Mbok Berek,” “Ayam Kalasan Ibu Candisari,” hingga “Ayam Kalasan Pak Pujo” menjadi destinasi wajib bagi pecinta kuliner tradisional. Tidak sedikit pula yang membawa pulang Ayam Kalasan sebagai oleh-oleh khas Jogja.
Baca juga: Food Tour di Thailand Street Food Wajib Coba untuk Petualangan
Ayam Kalasan bukan sekadar hidangan ayam goreng biasa. Ia adalah warisan kuliner yang mencerminkan kekayaan rasa, budaya, dan sejarah masyarakat Yogyakarta. Dengan kombinasi bumbu yang khas, tekstur yang lembut, dan kremesan yang menggoda, Ayam Kalasan berhasil merebut hati siapa saja yang mencobanya.
Jika Anda berkunjung ke Jogja, sempatkan diri menikmati seporsi Ayam Kalasan langsung dari tempat asalnya. Nikmati pengalaman kuliner yang bukan hanya lezat di lidah, tetapi juga kaya makna di balik setiap gigitan.